Yoghurt merupakan salah satu jenis makanan probiotik dan dikenal baik dikonsumsi untuk menurunkan berat badan. Namun, tidak semua kandungan produk yoghurt di pasaran menyehatkan dan efektif untuk diet. Beberapa di antaranya justru mengandung pemanis buatan dan kadar gula tinggi yang tidak baik bagi tubuh. Untuk mencapai hasil diet yang maksimal, simak dulu ulasan seputar yoghurt untuk diet berikut ini!
Yoghurt merupakan produk olahan susu yang difermentasi oleh bakteri penghasil asam laktat. Kendati memiliki komposisi mikronutrien yang hampir sama seperti susu, kadar protein, vitamin, dan mineral di dalam yoghurt lebih tinggi. Yoghurt rendah lemak takaran 240 mL mengandung 50 persen lebih banyak kalium, kalsium, dan magnesium daripada susu rendah lemak.
Terdapat beragam manfaat yoghurt untuk kesehatan, salah satunya untuk mendukung suksesnya program diet yang sedang kita jalankan. Keuntungan mengonsumsi yoghurt untuk diet berasal dari berbagai nutrisi yang terkandung di dalamnya, seperti protein, kalsium, vitamin, dan terutama probiotik yang baik untuk kesehatan pencernaan dan sistem kekebalan tubuh.
Kandungan probiotik yang terdapat pada yoghurt membantu melepaskan dan meningkatkan GLP-1 (hormon penurun nafsu makan), sehingga membuat kita merasa kenyang lebih lama. Peningkatan kadar hormon ini dapat membantu tubuh membakar kalori dan lemak. Probiotik juga dapat meningkatkan kadar protein ANGPTL4, (yang berfungsi untuk menurunkan timbunan lemak).
Selain berguna untuk kesehatan tulang, kandungan kalsium pada yoghurt juga memengaruhi nafsu makan, kadar gula darah, serta perubahan pola hidup bakteri baik di usus. Beberapa penelitian juga mengungkapkan, mengonsumsi yoghurt dipercaya dapat mencegah obesitas, menurunkan berat badan, menghilangkan lemak tubuh, dan mengecilkan lingkar pinggang.
Memilih Produk dan Sajian Yoghurt untuk Diet
Terdapat banyak produk yoghurt yang tersedia di pasaran, di antaranya yoghurt susu sapi, yoghurt susu kedelai, yoghurt susu almond, dan yoghurt santan kelapa. Yoghurt susu sapi kaya akan kalsium dan vitamin D, tinggi protein dan rendah kalori. Sedangkan yoghurt susu kedelai dapat menjadi pilihan bagi kita yang vegetarian atau alergi terhadap produk olahan susu. Namun, yoghurt jenis ini biasanya mengandung banyak gula dan kalori, jadi periksa dengan saksama label kemasan untuk memastikan kandungan gula dan kalorinya.
Yoghurt susu almond juga baik dikonsumsi oleh vegetarian dan yang sensitif pada produk olahan susu. Yoghurt ini kaya akan kalsium, protein, dan rendah kalori. Namun, yoghurt almond tidak disarankan untuk dikonsumsi oleh orang yang alergi terhadap kacang-kacangan. Sedangkan yoghurt santan kelapa mengandung tinggi lemak dan rendah protein.
Berikut beberapa tips mendapatkan yoghurt dengan kualitas yang baik dan efektif untuk program diet kita, caranya:
- Periksa kemasan produk yoghurt sebelum membelinya untuk mengetahui kandungan nutrisi dan tanggal kadaluarsa produk.
- Disarankan memilih produk yoghurt tanpa gula dan pemanis buatan. Gula dapat terdaftar dengan nama lain seperti sukrosa, sirup jagung fruktosa tinggi, jus buah, gula tebu, dan nektar agave.
- Pilihlah produk yoghurt rendah lemak atau tanpa lemak.
- Pastikan yoghurt yang kita beli merupakan yoghurt yang menyehatkan, yakni yang kandungan proteinnya lebih tinggi daripada kandungan gula di dalamnya.
- Pastikan produk yoghurt yang kita beli mengandung kalsium, vitamin D, serta bakteri hidup dan aktif, seperti probiotik, dengan jumlah yang mencukupi. Idealnya, yoghurt mengandung vitamin D sebagai bagian penting dari kebutuhan kalsium harian kita. Kandungan vitamin D akan tertulis dalam bentuk persentase (% DV) pada label kemasan yoghurt.
- Untuk mendapatkan rasa manis, kita dapat menyajikan yoghurt dengan potongan buah.
- Kita juga bisa menyajikan yoghurt dengan taburan flaxseed yang mengandung serat dan asam lemak omega-3 yang baik untuk kesehatan tubuh.
- Hindari mengonsumsi yoghurt dengan rasa buah atau potongan buah di dalamnya, karena umumnya produk tersebut mengandung kadar gula yang tinggi.
Bagi kita yang ingin mengonsumsi yoghurt sebagai asupan bergizi saat diet, berikut tata cara penyimpanan yoghurt yang benar:
- Simpan yoghurt di lemari pendingin setelah kita membelinya.
- Habiskan yoghurt dalam 3 hari setelah kemasan dibuka.
- Lindungi yoghurt dari makanan lain yang berbau menyengat dengan membungkusnya secara rap
- Ambil yoghurt sebanyak yang kita ingin makan ke dalam mangkuk menggunakan sendok
- Untuk menghindari kontaminasi bakteri yang akan mempercepat pembusukan, jangan mengembalikan sisa yoghurt yang tidak dimakan ke wadah aslinya.
- Dan hindari membekukan yoghurt, karena pembekuan akan memengaruhi tekstur dan rasa.
Untuk mendapatkan khasiat yang maksimal, konsumsi yoghurt untuk diet dalam porsi yang sesuai dan tidak berlebihan. Yoghurt dianjurkan untuk dikonsumsi sebanyak satu atau dua kali dalam sehari. Jumlah yoghurt yang disarankan dalam sehari adalah 100-200 gram. Untuk orang dewasa, yoghurt aman dikonsumsi sebanyak 200-450 ml setiap harinya. Kita dapat menyajikannya untuk sarapan pagi atau sajian camilan siang hari saat beraktivitas di kantor. Menambahkan yoghurt dalam berbagai kreasi resep makanan atau minuman juga bisa menjadi pilihan menikmati yoghurt untuk diet.
Orang yang memiliki intoleransi terhadap laktosa atau memiliki alergi susu, dianjurkan membatasi asupan yoghurt atau tidak mengonsumsinya. Konsultasi ke dokter wajib dilakukan jika ingin mengonsumsi yoghurt untuk diet namun sedang dalam masa pengobatan atau mengonsumsi suplemen tertentu.
Comments
Post a Comment