Bengkoang biasanya dikonsumsi langsung tanpa dimasak untuk salad, rujak ataupun untuk lauk. Banyak manfaat yang terkandung pada bengkoang.
Bengkoang (Pachyrhizus sp) termasuk kelompok kacang ubi jalar dan berkerabat dekat dengan kedelai yang dibudidayakan untuk dimanfaatkan umbinya. Umbi ini terasa renyah dan manis. Daging akar bengkoang yang putih tidak berubah warna setelah dipotong dan rasa renyahnya pun bertahan bahkan setelah dimasak.
Baru sedikit penelitian tentang manfaat bengkoang, beberapa diantaranya.
Baru sedikit penelitian tentang manfaat bengkoang, beberapa diantaranya.
Sebagai asupan nutrisi yang kaya vitamin C dan rendah kalori. Setiap 100 gramnya mengandung 0,7 gr protein, 1,8 gr gula, 4,9 gr serat, 8,8 gr karbohidrat, 12 mg kalsium, 0,6 mg zat besi, 150 mg potasium, 12 mg magnesium, 18 mg fosfor, 4 mg sodium, 21 IU vitamin A, 12 mcg folat.
Bengkoang mentah yang kaya serat dapat menjadi prebiotik atau makanan yang membantu perkembangan bakteri baik dan probiotik dalam usus.
Tepung bengkoang bisa menjadi pengganti tepung singkong untuk asupan gizi.
Saat matang buahnya, biji bengkoang mengandung retenone dan beracun sehingga dapat digunakan sebagai bahan pestisida.
Bengkoang dipercaya dapat menjadi sumber pati baru seperti singkong dan ekstrak patinya dapat digunakan dalam puding.
Bengkoang dapat menjadi bahan tepat untuk menangani diabetes secara alami. Kandungan inulin dalam bengkoang memiliki khasiat serupa dengan insulin. Namun secara umum manfaat bengkoang untuk mengobati diabetes masih perlu diteliti lebih lanjut.
Tanaman bengkoang lebih dapat tumbuh di tanah lembab dan tidak dapat tumbuh baik di tempat teduh. Akar bengkoang yang dipanen umumnya setelah ditanam kurang lebih 6 bulan.
Comments
Post a Comment