Kebanyakan dari kita sudah tidak asing dengan salah satu unggas yang cukup populer untuk dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia yaitu ayam broiler. Hewan ternak yang memiliki nama latin Gallus gallus domesticus ini dikembangbiakkan untuk memenuhi permintaan akan daging ayam di pasaran. Karena perkembangbiakannya yang cukup cepat dibanding ayam lainnya, banyak dari kita khawatir jika mengonsumsi selalu. Adakah bahaya mengkonsumsi ayam broiler bagi kesehatan?
Ayam broiler biasanya sudah dapat disembelih ketika berusia 40 hari atau 6 minggu, jauh lebih cepat dibanding jenis ayam lainnya. Dengan waktu yang cepat ini diperlukan asupan pakan yang difokuskan pemberian nutrisi protein dan sistem pencahayaan buatan. Beberapa peternak juga menambahkan hormon sintetik untuk merangsang pertumbuhan dan membuat ayam broiler memiliki nafsu makan tinggi. Di balik daging yang melimpah, terdapat bahaya ayam broiler yang tidak boleh kita sepelekan.
Bahaya Bagi Kesehatan
Terdapat sebuah penelitian mengenai kelayakan daging ayam yang beredar di pasaran, ditemukan setidaknya 6 jenis bakteri dalam ayam broiler, yaitu Salmonella, Campylobacter, E. coli, Klebsiella pneumonia, Pseudomonas, dan Staphylococcus aureus.
Berikut dampak jika ayam broiler yang dikonsumsi terkontaminasi bakteri:
Biasanya terjadi di usus manusia. Beberapa jenis bakteri Salmonella menyebabkan demam tifoid. Penularan penyakit ini terjadi ketika seseorang mengkonsumsi makanan atau minuman yang terkontaminasi, termasuk daging ayam broiler yang sudah terkontaminasi.
Infeksi bakteri E. coli dapat menyebabkan keracunan makanan. Penyebaran bakteri ini melalui konsumsi makanan yang telah terkontaminasi, termasuk daging ayam.
Infeksi bakteri Campylobacter biasanya terjadi pada saluran pencernaan. Bakteri ini dapat masuk ke tubuh melalui makanan yang kita konsumsi seperti daging yang tidak kita olah dengan baik. Seseorang yang terinfeksi bakteri ini akan mengalami gejala berupa demam, sakit perut, diare berdarah dan muntah.
Peternakan ayam broiler memakai obat antibiotik untuk mengurangi potensi kontaminasi bakteri-bakteri tersebut. Namun sebagian jenis bakteri yang ditemukan sudah kebal dengan antibiotik. Pemberian antibiotik mulai dibatasi bahkan dilarang di beberapa negara tertentu. Sedangkan pemberian vaksin masih diperkenankan asalkan sesuai dengan resep dari dokter hewan. Diperhatikan juga kualitas kandang dari kebersihan.
Jika terlalu sering mengkonsumsi aym broiler juga mengakibatkan risiko selain kontaminasi bakteri yaitu kandungan kolesterol dan lemak jenuh di dalamnya, terutama pada bagian kulit ayam. Hal ini dapat disiasati dengan mengkonsumsi daging ayam tanpa lemak dan memilih cara pengolahan yang lebih sehat seperti direbus, dipanggang tanpa minyak atau dikukus.
Hal yang Perlu Kita Lakukan Saat Hendak Mengkonsumsi Daging Ayam
Beberapa tindakan yang dapat kita ambil untuk mencegah bahaya ayam broiler akibat kontaminasi, dapat dilakukan saat mengolah daging ayam.
Memastikan piring tempat menyajikan daging ayam yang matang berbeda dengan tempat daging ayam mentah, kecuali bila sudah dicuci terlebih dahulu.
Panduan mengolah daging ayam di atas wajib diperhatikan untuk menu masakan apapun yang menggunakan ayam broiler. Hal ini bertujuan menghindari bahaya ayam broiler terhadap kesehatan kita yang mengkonsumsi.
Ayam broiler biasanya sudah dapat disembelih ketika berusia 40 hari atau 6 minggu, jauh lebih cepat dibanding jenis ayam lainnya. Dengan waktu yang cepat ini diperlukan asupan pakan yang difokuskan pemberian nutrisi protein dan sistem pencahayaan buatan. Beberapa peternak juga menambahkan hormon sintetik untuk merangsang pertumbuhan dan membuat ayam broiler memiliki nafsu makan tinggi. Di balik daging yang melimpah, terdapat bahaya ayam broiler yang tidak boleh kita sepelekan.
Bahaya Bagi Kesehatan
Terdapat sebuah penelitian mengenai kelayakan daging ayam yang beredar di pasaran, ditemukan setidaknya 6 jenis bakteri dalam ayam broiler, yaitu Salmonella, Campylobacter, E. coli, Klebsiella pneumonia, Pseudomonas, dan Staphylococcus aureus.
Berikut dampak jika ayam broiler yang dikonsumsi terkontaminasi bakteri:
- Infeksi Salmonella
Biasanya terjadi di usus manusia. Beberapa jenis bakteri Salmonella menyebabkan demam tifoid. Penularan penyakit ini terjadi ketika seseorang mengkonsumsi makanan atau minuman yang terkontaminasi, termasuk daging ayam broiler yang sudah terkontaminasi.
- Gejala keracunan makanan
Infeksi bakteri E. coli dapat menyebabkan keracunan makanan. Penyebaran bakteri ini melalui konsumsi makanan yang telah terkontaminasi, termasuk daging ayam.
- Infeksi Campylobacter
Infeksi bakteri Campylobacter biasanya terjadi pada saluran pencernaan. Bakteri ini dapat masuk ke tubuh melalui makanan yang kita konsumsi seperti daging yang tidak kita olah dengan baik. Seseorang yang terinfeksi bakteri ini akan mengalami gejala berupa demam, sakit perut, diare berdarah dan muntah.
Peternakan ayam broiler memakai obat antibiotik untuk mengurangi potensi kontaminasi bakteri-bakteri tersebut. Namun sebagian jenis bakteri yang ditemukan sudah kebal dengan antibiotik. Pemberian antibiotik mulai dibatasi bahkan dilarang di beberapa negara tertentu. Sedangkan pemberian vaksin masih diperkenankan asalkan sesuai dengan resep dari dokter hewan. Diperhatikan juga kualitas kandang dari kebersihan.
Jika terlalu sering mengkonsumsi aym broiler juga mengakibatkan risiko selain kontaminasi bakteri yaitu kandungan kolesterol dan lemak jenuh di dalamnya, terutama pada bagian kulit ayam. Hal ini dapat disiasati dengan mengkonsumsi daging ayam tanpa lemak dan memilih cara pengolahan yang lebih sehat seperti direbus, dipanggang tanpa minyak atau dikukus.
Hal yang Perlu Kita Lakukan Saat Hendak Mengkonsumsi Daging Ayam
Beberapa tindakan yang dapat kita ambil untuk mencegah bahaya ayam broiler akibat kontaminasi, dapat dilakukan saat mengolah daging ayam.
- Pastikan kita mencuci tangan dengan benar saat hendak mengolah daging.
- Memisahkan daging dengan bahan makanan lain seperti sayuran atau lainnya untuk mencegah penyebaran bakteri.
- Menggunakan peralatan dapur yang berbeda untuk mengolah daging ayam dengan bahan makanan lain.
- Hindari mencuci daging ayam mentah sebelum dimasak karena hal ini juga dapat menyebarkan bakteri kedalam daging ayam.
- Memastikan daging ayam broiler dimasak dengan suhu minimal 74°C.
- Jika menyimpan daging ayam broiler mentah, pastikan menyimpannya di freezer.
Memastikan piring tempat menyajikan daging ayam yang matang berbeda dengan tempat daging ayam mentah, kecuali bila sudah dicuci terlebih dahulu.
Panduan mengolah daging ayam di atas wajib diperhatikan untuk menu masakan apapun yang menggunakan ayam broiler. Hal ini bertujuan menghindari bahaya ayam broiler terhadap kesehatan kita yang mengkonsumsi.
Comments
Post a Comment