Skip to main content

Waspada Bahan Makanan Yang Sering Membuat Keracunan


Keracunan makanan biasa terjadi akibat mengonsumsi makanan yang tidak higienis sehingga terkontaminasi kuman atau racun. Meski penyebabnya bisa makanan apa saja, namun ada beberapa jenis makanan yang sering menyebabkan keracunan.

Keracunan makanan merupakan gangguan kesehatan yang disebabkan oleh makanan yang terkontaminasi kuman atau zat berbahaya. Kontaminasi bisa terjadi saat pengolahan, penyimpanan, maupun penyajiannya. Berdasarkan data dari Food Standards Agency, terdapat 900.000 kasus keracunan makanan setiap tahunnya.

Makanan yang Sering Menyebabkan Keracunan
Gejala keracunan makanan bisa berupa mual, muntah, diare berair atau berdarah, nyeri dan kram perut, demam, kelelahan, nyeri otot, serta sakit kepala. Keluhan tersebut dapat muncul beberapa jam, hari, atau minggu setelah makanan dikonsumsi, dan bisa berlangsung selama beberapa jam sampai beberapa hari.
Kebanyakan kasus keracunan makanan disebabkan bakteri, virus, dan parasit yang mengeluarkan racun dan mengontaminasi makanan. Supaya dapat lebih berhati-hati, kita perlu mengetahui beberapa jenis bahan makanan yang sering menyebabkan keracunan, yaitu:
1. Daging dan telur unggas
Mengonsumsi daging dan telur ayam atau bebek yang dimasak kurang matang dapat meningkatkan risiko terjadinya keracunan makanan. Bakteri yang banyak terdapat pada unggas adalah Campylobacter dan Salmonella. Bakteri ini sering ditemukan di usus dan bulu unggas.
2. Daging merah
Daging yang dijual di pasaran rentan mengandung bakteri, seperti E. coli, Salmonella, Shigella, dan Vibrio. Sedangkan makanan olahan dari daging, seperti ham, bacon, dan sosis, rentan mengandung bakteri Listeria dan Staphylococcus aureus.
Kontaminasi paling banyak terjadi pada daging babi, sapi, kerbau, dan kambing. Pencemaran bisa terjadi selama proses pemotongan hewan, penyimpanan di toko, sampai pengolahannya.

3. Susu non-pasteurisasi
Pasteurisasi adalah proses pemanasan susu pada suhu tertentu, sehingga dapat membunuh bakteri berbahaya. Ketika kita mengonsumsi susu yang belum dipasteurisasi, risiko untuk mengalami keracunan akan lebih besar. Kasus keracunan susu mentah dilaporkan banyak terjadi pada anak-anak dan remaja.
4. Seafood atau boga bahari
Hidangan laut atau seafood berisiko mengandung histamin, yaitu salah satu racun yang dihasilkan oleh bakteri di tubuh ikan atau kerang yang sudah tidak segar. Selain itu, kita juga perlu berhati-hati terhadap kandungan merkuri dalam hidangan seafood, terutama jika kita mengonsumsi ikan atau kerang dari perairan yang tercemar logam berat ini.

5. Sayuran dan buah-buahan
Budidaya sayuran dan buah-buahan di lahan kerap kali terpapar pestisida yang digunakan untuk mencegah pertumbuhan hama tanaman, seperti serangga dan penyakit tanaman. Jika sayur dan buah tidak dicuci dengan bersih, pestisida dapat ikut tertelan dan membahayakan kesehatan.
Selain itu, sayuran dan buah-buahan bisa mengandung bakteri Salmonella dan E. coli. Hal tersebut bisa terjadi jika sayur atau buah yang ditanam di area yang tercemar kotoran hewan atau manusia.

Tips Memilih, Membersihkan, dan Mengolah Makanan
Untuk menurunkan risiko keracunan makanan, mencuci bahan makanan hingga benar-benar bersih dan memasak hingga matang adalah cara yang bisa kita lakukan. Pengolahan makanan yang baik dimulai dari pemilihan, penyimpanan makanan sesuai dengan jenisnya, sampai proses memasaknya.
1. Memilih
Jangan membeli bahan makanan yang kebersihannya terlihat meragukan. Apalagi jika makanan tersebut sudah disimpan dalam suhu ruangan terlalu lama, karena ada kemungkinan sudah terkontaminasi oleh kuman. Pilihlah makanan yang matang atau sudah melalui proses pasteurisasi, terutama untuk produk olahan susu, jus, dan telur.
2. Membersihkan
Tidak hanya mencuci bahan makanan hingga bersih, kita juga perlmencuci tangan serta peralatan masak sebelum mengolah makanan. Gunakanlah sabun dan air yang mengalir, atau air hangat bila memungkinkan.
3. Memisahkan
Untuk mencegah kontaminasi silang antar makanan, selalu pisahkan makanan matang dan mentah. Simpan makanan mentah, seperti daging, unggas, ikan, dan hidangan laut, secara terpisah dari makanan lainnya. Sedangkan ketika mengolahnya, jangan menggunakan talenan dan pisau yang sama untuk sayuran dan daging.
4. Memasak
Masak daging atau telur hingga benar-benar matang dengan suhu yang tepat. Cara ini efektif membunuh kuman berbahaya yang ada pada makanan mentah. Jika perlu, gunakan termometer makanan yang dapat mengukur suhu di bagian dalam makanan, untuk memastikan makanan sudah matang seluruhnya.
5. Menyimpan
Jika bahan makanan belum akan dimasak atau dimakan, simpanlah di lemari pendingin. Apabila ingin menyimpan makanan matang di luar lemari pendingan atau pada suhu ruangan, jangan lebih dari 2 jam.
Ketika ingin mengonsumsi jenis makanan yang sering menyebabkan keracunan, kita perlu lebih berhati-hati dalam memilih serta mengolahnya. Jika mengalami gejala keracunan makanan, segeralah periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan pengobatan.


Comments

Popular posts from this blog

Manfaat Terong dan Cara Pengolahannya

Terong merupakan salah satu jenis sayuran yang banyak dimanfaatkan oleh masyarakat di Indonesia. Buah-buahan berwarna ungu ini mengandung sejumlah nutrisi yang berguna bagi kesehatan tubuh. Manfaat terong tersebut bi sa kita rasakan secara maksimal dengan pengolahan yang tepat, misalnya dengan cara dimasak maupun dibuat menjadi jus. Tidak hanya ungu, sebenarnya terong memiliki beragam jenis dan warna, termasuk hijau, hitam dan merah. Namun, terong yang paling banyak dikenal dan dikonsumsi yaitu yang memiliki bentuk bulat memanjang (lonjong) berwarna ungu. Manfaat Terong untuk Kesehatan Ada banyak kandungan nutrisi bermanfaat yang bisa didapatkan dari buah terong. Dari 80 gram terong mentah terdapat 20 kalori, 1 gram protein, 5 gram karbohidrat, 3 gram serat,  asam folat, kalium,  vitamin C , Vitamin K, zat besi dan magnesium. Dengan kandungan nutrisi yang dimilikinya, terong diyakini memiliki sejumlah manfaat untuk kesehatan, antara lain: ...

Berbagai Vitamin Untuk Nutrisi Kulit Kering

K ondisi k ulit kering sudah pasti tidak diinginkan oleh setiap orang. Pasalnya, kondisi ini membuat kulit menjadi bersisik, gatal, dan pecah-pecah. Salah satu penyebabnya adalah kekurangan vitamin tertentu dalam tubuh. Untuk mengatasi hal tersebut, kita bisa mencoba vitamin untuk kulit kering berikut ini . Kulit kering timbul ketika permukaan kulit tidak mampu mempertahankan kelembapannya. Hal ini dapat terjadi akibat pemakaian sabun dengan bahan iritatif, mandi terlalu lama, penuaan, perubahan cuaca, dan kondisi medis tertentu seperti  eksim , kekurangan protein, vitamin dan mineral,  hipotiroidisme , dan  diabetes . Kondisi kulit kering bisa muncul pada bagian tubuh mana pun, namun paling umum terjadi pada kaki, tangan, punggung, dan perut. Dalam berbagai kasus, orang tua biasanya lebih rentan mengalami kulit kering. Ini disebabkan karena kulit orang tua akan mengalami penurunan produksi minyak alami atau sebum yang berfungsi untuk melembapkan kulit. Vita...

Daun Sirih Merah Kaya Manfaat

Daun sirih merah memang sudah dikenal sejak lama oleh masyarakat Indonesia. Namun sebelum kita menggunakan daun sirih merah ini perlu dipertimbangkan bahwa manfaat yang dikenal di masyarakat masih bersifat kepercayaan dan memerlukan penelitian lebih lanjut. Banyak manfaat daun sirih merah yang dipercaya ini kemungkinan karena mengandung berbagai zat bermanfaat seperti flavonoid, alkaloid, tanin, senyawa polifenolat, dan minyak atsiri. Mari Kenali Manfaat Daun Sirih Merah Beberapa penelitian menunjukkan kemungkinan manfaat daun sirih merah untuk kesehatan seperti, Menghambat karies gigi Karies gigi biasanya disebabkan bakteri Streptococcus mutans , dan ini menjadi masalah kesehatan paling umum di Indonesia. Dari hasil penelitian, manfaat daun sirih merah untuk menghilangkan karies gigi bisa didapatkan, mungkin karena kandungan minyak atsiri , flavonoid , alkanoid, dan senyawa fenolik. Semua zat ini pada dasarnya bersifat aktif terhadap bakteri mutan, dan minyak esensial sirih...